Ada Kaitan Antara Kurang Tidur dan Naiknya Berat Badan?

Kesibukan, beban kerja, tugas kuliah, dan berbagai alasan dikemukakan ketika orang ditanya mengapa kurang tidur. Padahal setiap orang mendapat jatah yang sama yaitu 24 jam setiap hari.

Pengelolaan waktu yang buruklah yang menjadi biang kerok kurang tidur.
Di sisi lain, ada pula yang terjadi bukan karena pengelolaan waktu yang buruk, melainkan beban pekerjaan sedemikian besar sehingga kehabisan waktu untuk tidur.
Terlepas dari itu, waktu untuk tidur harus disediakan dan disisihkan, bukan disisakan.


Sederet risiko gangguan kesehatan menunggu ketika seseorang mengalami kurang tidur misalnya :

  • performa otak menurun
  • imunitas tubuh menurun
  • gangguan mood yang dapat berupa cepat terpancing amarah, emosional, moody, kecemasan berlebih, merasa tertekan, dll.
  • kemampuan mengingat, berpikir, dan berkonsentrasi menurun
  • risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat
  • risiko terkena hipertensi meningkat
  • risiko terkena diabetes meningkat
  • kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja meningkat
  • risiko terkena kegemukan meningkat
  • libido menurun
  • gangguan keseimbangan tubuh.


BACA JUGA

waktu untuk tidur harus disediakan dan disisihkan, bukan disisakan

dr santi
Saat kurang tidur, hormon ghrelin akan meningkat disertai dengan turunnya kadar hormon leptin sehingga orang akan merasa lapar dan lambat merasa kenyang. Akibatnya, cenderung makan dengan porsi yang lebih besar, dan sulit menolak porsi kedua alias tambah porsi.
Saat kurang tidur, hormon ghrelin akan meningkat disertai dengan turunnya kadar hormon leptin sehingga orang akan merasa lapar dan lambat merasa kenyang. Akibatnya, cenderung makan dengan porsi yang lebih besar, dan sulit menolak porsi kedua alias tambah porsi.


Kurang tidur merupakan salah satu faktor yang penting -tapi sering terabaikan- dalam upaya menurunkan berat badan.


Kaitan antara kurang tidur dan naiknya berat badan :

  • Turunnya kemampuan otak untuk membuat keputusan.
    Ketika kurang tidur, orang lebih memilih makanan lebih buruk bagi berat badan.
  • Begadang membuat orang lebih sering ngemil malam hari.
    Sialnya orang cenderung memilih camilan yang tinggi karbohidrat (gula) dan tinggi lemak ketika kurang tidur.
  • Terjadi kekacauan kadar hormon ghrelin alias hormon pemicu rasa lapar dan hormon leptin, yang memicu rasa kenyang.
    Saat kurang tidur, hormon ghrelin akan meningkat disertai dengan turunnya kadar hormon leptin sehingga orang akan merasa lapar dan lambat merasa kenyang.
    Akibatnya :
    • cenderung makan dengan porsi yang lebih besar
    • sulit menolak porsi kedua alias tambah porsi.
  • Saat kurang tidur, hormon kortisol yang merupakan hormon stres akan meningkat.
    Hormon ini memberi sinyal ke otak untuk ‘menghemat tenaga’ agar cukup digunakan ketika begadang. Dengan kata lain, bertambahnya penumpukan lemak dan berkurangnya pembakaran lemak.
  • Kurang tidur juga menimbulkan kelelahan dan rasa malas untuk memasak makanan sehat ataupun olahraga.


Jadi jika merasa angka timbangan bandel dan menolak turun, coba lakukan refleksi apakah sudah mencukupi kebutuhan tidur atau belum.

Sebagian besar orang membutuhkan waktu tidur berkisar antara 7 sampai 9 jam.

Jika merasa sudah cukup waktu tidur tapi berat badan tetap melekat erat, lakukan evaluasi apakah kualitas tidur sudah cukup baik.

Kita membutuhkan tidur dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik.

Tidur yang tidak lelap walaupun lama, tetap dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, termasuk berat badan yang meningkat.

Perlu dicatat, walaupun tidur penting bagi kesehatan, termasuk dalam menjaga berat badan, tidur berlebihan bukanlah hal yang baik.
Kebanyakan tidur membawa efek buruk bagi kesehatan dan berpotensi meningkatkan berat badan juga.

Yuk tidur!

• Sehat itu mudah •
• Sehat itu murah •

(dr. Santi, kenapa ya dok?, kenapayadok.com)






MATERI DALAM SITUS INI DIMAKSUDKAN HANYA UNTUK DIJADIKAN SEBAGAI INFORMASI UMUM, DAN BUKAN DITUJUKAN SEBAGAI DIAGNOSA, ATAU PERAWATAN YANG DIREKOMENDASIKAN.
Harap dicatat bahwa informasi medis di situs ini dirancang untuk mendukung, bukan untuk menggantikan hubungan antara pasien dan dokter, dan saran medis yang mungkin mereka berikan.

THE MATERIAL IN THIS SITE IS INTENDED TO BE OF GENERAL INFORMATIONAL USE AND IS NOT INTENDED TO CONSTITUTE MEDICAL ADVICE, PROBABLE DIAGNOSIS, OR RECOMMENDED TREATMENTS.
Please note that medical information found on this website is designed to support, not to replace the relationship between patient and physician/doctor and the medical advice they may provide.

(Credit: Kenny Eliason & Rafael Hoyos Weht. Pictures are used for representational purpose only)

Leave a Reply

Your email address will not be published.