Diare Dapat Mengancam Jiwa Jika Diremehkan. Sebenarnya Diare Dapat Dicegah Dengan Mudah

Pada musim hujan, penyakit diare semakin sering dijumpai.
Hal ini dapat terjadi karena air hujan kerap membentuk genangan atau banjir yang akan mengangkat berbagai kotoran di permukaan jalanan dan air tersebut akan mencemari sumber air, bagian tubuh yang terkena genangan air atau cipratan air kotor tersebut, dan mencemari berbagai benda lainnya.
Pencemaran ini berpotensi menyebarkan berbagai virus, bakteri, dan parasit yang dapat menyebabkan diare.

Banyak orang yang meremehkan diare. Padahal selain mengganggu aktivitas harian, diare dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal, bahkan bisa berujung pada kematian bila tidak mendapat penanganan yang memadai.
Komplikasi yang paling sering terjadi pada diare adalah dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit. Hal ini dapat mengancam jiwa terutama pada bayi, anak-anak, manula, dan orang yang mengalami gangguan imunitas.

Sebagian besar kasus diare akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Pada beberapa kasus, diare dapat merupakan hal yang serius.


Segera konsultasikan kepada dokter jika pada diare ditemukan :
  • darah segar pada tinja
  • tinja berwarna kehitaman dan lengket
  • demam
  • diare tidak kunjung sembuh setelah 2 hari
  • mual dan muntah sehingga tidak dapat minum
  • nyeri yang hebat
  • diare dialami sesudah bepergian
  • diare dialami setelah konsumsi obat-obatan
  • ada tanda-tanda dehidrasi (kulit, bibir, mata dan lidah kering, jarang buang air kecil, jumlah urin hanya sedikit, berwarna gelap, berbau tajam, pusing, rasa haus).

Jika mengalami diare, perhatikan selalu asupan cairan, elektrolit, dan nutrisi.
Asupan cairan dan elektrolit dapat dilakukan dengan minum air, air tajin, air teh, sari buah tanpa penambahan gula, kuah sayuran, kuah daging, atau dengan oralit.

Oralit dapat dibeli dalam bentuk :
👉 cairan siap minum
👉 bubuk. Caranya adalah dengan mencampur 1 bungkus oralit bubuk ke dalam segelas air matang (200 ml).

Oralit bisa juga dibuat sendiri dengan cara melarutkan :
👉 6 sendok teh gula
👉 ½ sendok teh garam
👉 1 liter air matang.


Asupan nutrisi harus tetap diperhatikan.
Bayi yang mengalami diare harus tetap diberikan air susu ibu.
Pada anak, orang dewasa, atau lanjut usia yang mengalami diare, pemberian makanan dapat tetap dilakukan dengan memperhatikan jenis makanan.
Makanan sebaiknya makanan yang mudah dicerna misalnya makanan yang matang, lembut, dan rendah serat tidak larut. Contohnya nasi putih, pisang, roti panggang, sup ayam, dll.

Hindari makanan yang pedas, asam, dan yang terlalu berminyak.
Hindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, dan soda.

Jika ada rasa mual, makanan diberikan dalam porsi yang lebih kecil tetapi sering.


BACA JUGA
Sebenarnya diare dapat dicegah dengan mudah. Salah satu cara agar terhindar dari diare terutama pada musim hujan adalah menghindari bermain di genangan air atau banjir. Segera cuci bagian tubuh yang terkena air hujan, genangan air, atau air banjir dengan sabun dan air yang mengalir.
Sebenarnya diare dapat dicegah dengan mudah. Salah satu cara agar terhindar dari diare terutama pada musim hujan adalah menghindari bermain di genangan air atau banjir. Segera cuci bagian tubuh yang terkena air hujan, genangan air, atau air banjir dengan sabun dan air yang mengalir.

Banyak orang yang meremehkan diare.
Padahal selain mengganggu aktivitas harian, diare dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal, bahkan bisa berujung pada kematian bila tidak mendapat penanganan yang memadai.

Komplikasi yang paling sering terjadi pada diare adalah dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit.
Hal ini dapat mengancam jiwa terutama pada bayi, anak-anak, manula, dan orang yang mengalami gangguan imunitas

Sebenarnya diare dapat dicegah dengan mudah.

Agar terhindar dari diare terutama pada musim hujan :
  • Hindari bermain di genangan air atau banjir.
  • Segera cuci bagian tubuh yang terkena air hujan, genangan air, atau air banjir dengan sabun dan air yang mengalir.
  • Cuci tangan sebelum makan, sebelum menyentuh wajah, sebelum berkontak dengan bayi dan anak, sebelum menyiapkan makanan/minuman, dan sesudah berkontak dengan sesuatu yang kotor (sehabis BAB, mengganti popok, membuang sampah, dll)
  • Cuci buah dan sayur dengan air yang mengalir.
  • Gunakan pisau dan talenan yang berbeda pada makanan yang mentah dan perlu dimasak (misalnya ayam, daging, ikan, sayur, dll) dan pada makanan yang matang atau langsung dapat dimakan (misalnya roti, kue, buah, dll)
  • Pastikan kebersihan makanan, minuman, dan alat makan yang digunakan.
  • Minum air bersih, matang, dan layak minum.
  • Hindari/batasi jajan di tempat sembarangan.
  • Jika terpaksa harus jajan, pilih makanan yang baru dimasak ketika kita memesan atau pilih makanan yang disajikan dalam keadaan panas.
  • Bawa alat makan (tempat makan, sendok, botol minum) dari rumah.
  • Hindari makanan mentah atau setengah matang.
  • Hindari makanan yang terlalu asam, terlalu pedas, dan terlalu berminyak.
  • Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.
  • Makanlah makanan yang mengandung prebiotika dan probiotika.
  • Perbanyak makan buah dan sayur.
  • Cukupi kebutuhan cairan.
  • Tutup makanan agar terhindar dari lalat, kecoa, atau debu.
  • Hindari memanaskan makanan berkali-kali.
  • Vaksinasi Rotavirus (pada bayi), Hepatitis A, dan Kotipa (Kolera, tifus, dan paratifus).
• Sehat itu mudah •
• Sehat itu murah •
(dr. Santi, kenapa ya dok?, kenapayadok.com)










MATERI DALAM SITUS INI DIMAKSUDKAN HANYA UNTUK DIJADIKAN SEBAGAI INFORMASI UMUM, DAN BUKAN DITUJUKAN SEBAGAI DIAGNOSA, ATAU PERAWATAN YANG DIREKOMENDASIKAN.
Harap dicatat bahwa informasi medis di situs ini dirancang untuk mendukung, bukan untuk menggantikan hubungan antara pasien dan dokter, dan saran medis yang mungkin mereka berikan.

THE MATERIAL IN THIS SITE IS INTENDED TO BE OF GENERAL INFORMATIONAL USE AND IS NOT INTENDED TO CONSTITUTE MEDICAL ADVICE, PROBABLE DIAGNOSIS, OR RECOMMENDED TREATMENTS.
Please note that medical information found on this website is designed to support, not to replace the relationship between patient and physician/doctor and the medical advice they may provide.

(Credit: mxwegele & Victoria_Borodinova. Pictures are used for representational purpose only)

Leave a Reply

Your email address will not be published.